Kriptografi memiliki sejarah yang panjang dan mengagumkan. Penulisan
rahasia ini dapat dilacak kembali ke 3000 tahun SM saat digunakan oleh bangsa
Mesir. Mereka menggunakan hieroglyphcs untuk menyembunyikan tulisan dari
mereka yang tidak diharapkan. Hieroglyphcs diturunkan dari bahasa Yunani
hieroglyphica yang berarti ukiran rahasia. Hieroglyphs berevolusi menjadi
hieratic, yaitu stylized script yang lebih mudah untuk digunakan. Sekitar 400 SM,
kriptografi militer digunakan oleh bangsa Spartan dalam bentuk sepotong papirus
atau perkamen dibungkus dengan batang kayu. Sistem ini disebut Scytale.
Sekitar 50 SM, Julius Caesar, kaisar Roma, menggunakan cipher substitusi
untuk mengirim pesan ke Marcus Tullius Cicero. Pada cipher ini, huruf-huruf
apfabet disubstitusi dengan huruf-huruf yang lain pada alfabet yang sama. Karena
hanya satu alfabet yang digunakan, cipher ini merupakan substitusi
monoalfabetik. Cipher semacam ini mencakup penggeseran alfabet dengan 3
huruf dan mensubstitusikan huruf tersebut. Substitusi ini kadang dikenal dengan
C3 (untuk Caesar menggeser 3 tempat). Secar umum sistem cipher Caesar dapat
ditulis sbb.:
Zi = Cn(Pi)
Dimana Zi adalah karakter-karekter ciphertext, Cn adalah transformasi substitusi
alfabetik, n adalah jumlah huruf yang digeser, dan Pi adalah karakter-karakter
plaintext.
Disk mempunyai peranan penting dalam kriptografi sekitar 500 th yang lalu. Di Italia
sekitar tahun 1460, Leon Battista Alberti mengembangkan disk cipher untuk enkripsi.
Sistemnya terdiri dari dua disk konsentris. Setiap disk memiliki alfabet di
sekelilingnya, dan dengan memutar satu disk berhubungan dengan yang lainnya, huruf
pada satu alfabet dapat ditransformasi ke huruf pada alfabet yang lain.
Bangsa Arab menemukan cryptanalysis karena kemahirannya dalam
bidang matematika, statistik, dan lingiustik. Karena setiap orang muslim harus
menambah pengetahuannya, mereka mempelajari peradaban terdahulu dan
mendekodekan tulisan-tulisannya ke huruf-huruf Arab. Pada tahun 815, Caliph al-Mamun
mendirikan House of Wisdom di Baghdad yang merupakan titik pusat dari usaha-usaha
translasi. Pada abad ke-9, filsuf Arab al-Kindi menulis risalat (ditemukan kembali
th 1987) yang diberi judul “A Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages”.
Pada 1790, Thomas Jefferson mengembangkan alat enkripsi dengan menggunakan tumpukan
yang terdiri dari 26 disk yang dapat diputar secara individual. Pesan dirakit
dengan memutar setiap disk ke huruf yang tepat dibawah batang berjajar yang
menjalankan panjang tumpukan disk. Kemudian, batang berjajar diputar dengan sudut
tertentu, A, dan huruf-huruf dibawah batang adalah pesan yang terenkripsi.
Penerima akan menjajarkan karakter-karakter cipher dibawah batang berjajar, memutar
batang kembali dengan sudut A dan membaca pesan plaintext.
Sistem disk digunakan secara luas selama perang sipil US. Federal Signal Officer
mendapatkan hak paten pada sistem disk mirip dengan yang ditemukan oleh Leon Battista
Alberti di Italia, dan dia menggunakannya untuk mengkode dan mendekodekan sinyal-sinyal
bendera diantara unit-unit.
Sistem Unix menggunakan cipher substitusi yang disebut ROT 13 yang menggeser alfabet
sebanyak 13 tempat. Penggeseran 13 tempat yang lain membawa alfabet kembali ke posisi
semula, dengan demikian mendekodekan pesan.
Mesin kriptografi mekanik yang disebut Hagelin Machine dibuat pada tahun 1920 oleh Boris
Hagelin di Scockholm, Swedia. Di US, mesin Hagelin dikenal sebagai M-209.
Pada tahun 20-an, Herbert O. Yardley bertugas pada organisasi rahasia US MI-8 yang dikenal
sebagai “Black Chamber”. MI-8 menjebol kode-kode sejumlah negara. Selama konferensi
Angkatan Laut Washington tahun 1921-1922, US membatasi negosiasi dengan Jepang karena
MI-8 telah memberikan rencana negosiasi Jepang yang telap disadap kepada sekretaris
negara US. Departemen negara menutup MI-8 pada tahun 1929 sehingga Yardley merasa kecewa.
Sebagai wujud kekecewaanya, Yardley menerbitkan buku The American Black Chamber,
yang menggambarkan kepada dunia rahasia dari MI-8. Sebagai konsekuensinya,pihak Jepang
menginstal kode-kode baru. Karena kepeloporannya dalam bidang ini, Yardley dikenal
sebagai “Bapak Kriptografi Amerika”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar